Powered By Blogger

Kata-kataku

Hidup ini takkan pernah berarti tanpa kalian!!!!

HOME

Minggu, 12 Juni 2011

Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) : Tahapan dan Strategi Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle)




Siklus hidup produk adalah suatu konsep penting yang memberikan pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk. Seperti halnya dengan manusia, suatu produk juga memiliki siklus atau daur hidup. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini yaitu suatu grafik yang menggambarkan riwayat produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik dari pasar . Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini merupakan konsep yang penting dalam pemasaran karena memberikan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika bersaing suatu produk. Konsep ini dipopulerkan oleh levitt (1978) yang kemudian penggunaannya dikembangkan dan diperluas oleh para ahli lainnya.
Ada berbagai pendapatan mengenai tahap – tahap yang ada dalam Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) suatu produk. Ada yang menggolongkannya menjadi introduction, growth, maturity, decline dan termination. Sementara itu ada pula yang menyatakan bahwa keseluruhan tahap – tahap Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) terdiri dari introduction (pioneering), rapid growth (market acceptance), slow growth (turbulance), maturity (saturation), dan decline (obsolescence). Meskipun demikian pada umumnya yang digunakan adalah penggolongan ke dalam empat tahap, yaitu introduction, growth, maturity dan decline.
Menurut Basu Swastha (1984:127-132), daur hidup produk itu di bagi menjadi empat tahap, yaitu :
1. Tahap perkenalan (introduction).
pada tahap ini, barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang besar walaupun volume penjualannya belum tinggi. Barang yang di jual umumnya barang baru (betul-betul baru) Karena masih berada pada tahap permulaan, biasanya ongkos yang dikeluarkan tinggi terutama biaya periklanan. Promosi yang dilakukan memang harus agfesif dan menitikberatkan pada merek penjual. Di samping itu distribusi barang tersebut masih terbatas dan laba yang diperoleh masih rendah.

2. Tahap pertumbuhan (growth).
Dalam tahap pertumbuhan ini, penjualan dan laba akan meningkat dengan cepat. Karena permintaan sudah sangat meningkat dan masyarakat sudah mengenal barang bersangkutan, maka usaha promosi yang dilakukan oleh perusahaan tidak seagresif tahap sebelumnya. Di sini pesaing sudah mulai memasuki pasar sehingga persaingan menjadi lebih ketat. Cara lain yang dapat dilakukan untuk memperluas dan meningkatkan distribusinya adalah dengan menurunkan harga jualnya.

3. Tahap kedewasaan (maturity)
Pada tahap kedewasaan ini kita dapat melihat bahwa penjualan masih meningkat dan pada tahap berikutnya tetap. Dalam tahap ini, laba produsen maupun laba pengecer mulai turun. Persaingan harga menjadi sangat tajam sehingga perusahaan perlu memperkenalkan produknya dengan model yang baru. Pada tahap kedewasaan ini, usaha periklanan biasanya mulai ditingkatkan lagi untuk menghadapi persaingan.

4. Tahap kemunduran (decline)
Hampir semua jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan selalu mengalami kekunoan atau keusangan dan harus di ganti dengan barang yang baru. Dalam tahap ini, barang baru harus sudah dipasarkan untuk menggantikan barang lama yang sudah kuno. Meskipun jumlah pesaing sudah berkurang tetapi pengawasan biaya menjadi sangat penting karena permintaan sudah jauh menurun.Apabila barang yang lama tidak segera ditinggalkan tanpa mengganti dengan barang baru, maka perusahaan hanya dapat beroperasi pada pasar tertentu yang sangat terbatas' Altematif-alternatif yang dapat dilakukan oleh manajemen pada saat penjualan menurun antara lain:
a. Memperbarui barang (dalam arti fungsinya).
b. Meninjau kembali dan memperbaiki progrcm pemasaran serta program produksiny a agar lebih efisien.
c. Menghilangkan ukuran, warna, dan model yang kurang baik.
d. Menghilangkan sebagian jenis barang untuk mencapai laba optimum pada barang yang sudah ada.
e. Meninggalkan sama sekali barang tersebut.

Strategi Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle)
Bila Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) dianggap sebagai nilai strategik bagi suatu perusahaan, maka manajernya harus dapat menentukan dimana posisi Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) produknya. Identifikasi tahapan Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini dapat ditentukan dengan kombinasi tiga faktor yang menunjukan ciri status produk dan membandingkan hasilnya dengan pola yang umum. Tahap Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) suatu produk dapat ditentukan dengan mengidentifikasikan statusnya dalam market volume, rate of change of market volume.
Dalam keempat tahap dari analisa Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini memiliki beberapa strategi (Kotler 1997) yaitu :
1. Tahap Perkenalan (Introduction)
a. Strategi peluncuran cepat (rapid skimming strategy)
Peluncuran produk baru pada harga tinggi dengan tingkat promosi yang tinggi. Perusahaan berusaha menetapkan harga tinggi untuk memperoleh keuntungan yang mana akan digunakan untuk menutup biaya pengeluaran dari pemasaran.
b. Strategi peluncuran lambat (slow skimming strategy)
Merupakan peluncuran produk baru dengan harga tinggi dan sedikit promosi. Harga tinggi untuk memperoleh keuntungan sedangkan sedikit promosi untuk menekan biaya pemasaran.
c. Strategi penetrasi cepat (rapid penetration strategy)
Merupakan peluncuran produk pada harga yang rendah dengan biaya promosi yang besar. Strategi ini menjanjikan penetrasi pasar yang paling cepat dan pangsa pasar yang paling besar.
d. Strategi penetrasi lambat (slow penetration strategy)
Merupakan peluncuran produk baru dengan tingkat promosi rendah dan harga rendah. Harga rendah ini dapat mendorong penerimaan produk yang cepat dan biaya promosi yang rendah.

2. Tahap Pertumbuhan (Growth)
Selama tahap pertumbuhan perusahaan menggunakan beberapa strategi untuk mempertahankan pertumbuhan pasar yang pesat selama mungkin dengan cara:
a. Meningkatkan kualitas produk serta menambahkan keistimewaan produk baru dan gaya yang lebih baik.
b. Perusahaan menambahkan model – model baru dan produk – produk penyerta (yaitu, produk dengan berbagai ukuran, rasa, dan sebagainya yang melindungi produk utama)
c. Perusahaan memasuki segmen pasar baru.
d. Perusahaan meningkatkan cakupan distribusinya dan memasuki saluran distribusi yang baru.
e. Perusahaan beralih dari iklan yang membuat orang menyadari produk (product awareness advertising) ke iklan yang membuat orang memilih produk (product preference advertising)
f. Perusahaan menurunkan harga untuk menarik pembeli yang sensitif terhadap harga dilapisan berikutnya.

3. Tahap Kedewasaan (Maturity)
a. Perusahaan meninggalkan produk mereka yang kurang kuat dan lebih berkonsentrasi sumber daya pada produk yang lebih menguntungkan dan pada produk baru.
b. Memodifikasi pasar dimana perusahaan berusaha untuk memperluas pasar untuk merek yang mapan.
c. Perusahaan mencoba menarik konsumen yang merupakan pemakai produknya.
d. Menggunakan strategi peningkatan keistimewaan (feature improvement) yaitu bertujuan menambah keistimewaan baru yang memperluas keanekagunaan, keamanan atau kenyaman produk.
e. Strategi defensif dimana perusahaan untuk mempertahankan pasar yang mana hasil dari strategi ini akan memodifikasi bauran pemasaran.
f. Strategi peningkatkan mutu yang bertujuan meningkatkan kemampuan produk, misalnya daya tahan, kecepetan, dan kinerja produk.
g. Strategi perbaikan model yang bertujuan untuk menambah daya tarik estetika produk seperti model, warna, kemasan dan lain – lain.
h. Menggunakan take-off strategy yang mana marupakan salah satu strategi yang digunakan untuk mencapai fase penerimaan konsumen baru, strategi ini dapat memperbaharui pertumbuhan pada saat produk masuk dalam kematangan.

4. Tahap Penurunan (Decline)
a. Manambah investasi agar dapat mendominasi atau menempati posisi persaingan yang baik.
b. Mengubah produk atau mencari penggunaan/manfaat baru pada produk
c. Mencari pasar baru
d. Tetap pada tingkat investasi perusahaan saat ini sampai ketidakpastian dalam industri dapat diatasi
e. Mengurangi investasi perusahaan secara selesktif dengan cara meninggalkan konsumen yang kurang menguntungkan.
f. Harvesting strategy untuk mewujudkan pengembalian uang tunai secara cepat
g. Meninggalkan bisnis tersebut dan menjual aset perusahaan.

Five Forces Model Porter

Five Forces Model Porter. Analisis ini dikemukan oleh Michael E. PorterFive Forces Model Porter adalah strategi bisnis yang digunakan untuk melakukan analisis dari sebuah struktur industri. Analisis tersebut dibuat berdasarkan 5 kekuatan kompetitif yaitu:
1. Masuknya Kompetitor. Bagaimana Cara yang mudah atau sulit untuk kompetitor baru untuk mulai bersaing industri yang sudah ada
2. Ancaman Produk atau Jasa pengganti. Cara mudah masuknya produk atau jasa yang dapat menjadi alternatif dari produk atau jasa yang sudah ada, khususnya yang dibuat dengan biaya lebih murah.
3. Daya tawar dari pembeli. Bagaimana kuatnya posisi pembeli. Pembeli mempunyai kekuatan utk menentukan kemana dia akan melakukan transaksi.
4. Daya tawar dari supplier. Bagaimana kuatnya posisi penjual. Apakah ada banyak supplier atau hanya beberapa supplier saja, bisa jadi mereka memonopoli supply barang.
5. Persaingan di antara pemain yang sudah ada. Bagaimana kuatnya persaingan diantara pemain yang sudah ada.Apaka ada pemain yang sangat dominan atau semuanya sama.
Kadang ditambahkan kekuatan kompetitif yang ke-enam yaitu:
6. Pemerintah
porter5forces3
Five Forces Model Porter merupakan salah satu yang paling sering digunakan dalam strategi bisnis. Model ini telah banyak digunakan dalam berbagai macam kesempatan. Model Porter ini sangat kuat baik dari dalam maupun luar industri.
Mari kita bahas hal2 yang mempengaruhi kelima kekuatan tadi:
Ancaman Kompetitor baru tergantung pada:
-Skala ekonomis 
-Modal utk investasi 
-Akses utk distribusi 
-Akses ke teknologi 
-Brand loyalty, apakah pelanggan setia dengan brand tertentu 
-Peraturan Pemerintah
Ancaman dari Produk, Jasa pengganti tergantung pada:
-Kualitas, Apakah kualitas pengganti tersebut lebih baik atau tidak? 
-Keinginan pembeli utk beralih ke produk jasa pengganti 
-Harga dan performa dari produk jasa pengganti 
-Biaya utk beralih ke produk jasa pengganti. Apakah mudah utk mengubah ke produk lain.
Daya tawar dari pembeli, tergantung pada:
-Konsentrasi dari pembeli, apakah ada pembeli yang dominan atau banyaknya penjual. 
-Diferensiasi dari produk, apakah produk tersebut standar atau tidak 
-Profitabilitas pembeli 
-Kualitas dari produk dan service 
-Perpindahan biaya, seberapa mudah pembeli untuk beralih ke pemasok lain
Daya tawar dari Supplier tergantung pada:
-Konsentrasi dari supplier, Apakah banyak pembeli dan sedikit supplier 
-Brand, apakah brand supplier tersebut sudah kuat 
-Profitabilitas Supplier 
-Pemasok masuk ke dalam industri cth produsen mengatur sendiri gerai ritelnya 
-Pembeli tidak berpindah ke supplier yang lain. 
-Kualitas dari Produk dan service 
-Perpindahan biaya, seberapa mudah pemasok untuk mencari pelanggan baru
Persaingan di antara pemain yang sudah ada tergantung pada:
-Struktur dari kompetisi, persaingan akan semakin hebat apabila terdapat banyak industri kecil atau memiliki ukuran yang sama antar kompetitor. Sebaliknya apabila industri telah memiliki pemimpin pasar maka persaingan akan sedikit. 
-Struktur dari biaya di industri. Industri yang memiliki biaya yang tinggi akan mendorong kompetitor utk menghasilkan produk dan jasa yang lebih murah. 
-Tingkat diferensiasi produk. Industri yang produknya adalah komoditas biasanya akan memiliki persaingan yang besar. 
-Perpindahan biaya. Persaingan akan berkurang apabila pembeli telah beralih ke biaya tinggi.
-Tujuan strategis, Jika kompetitor mengejar pertumbuhan dengan agresif maka persaingan akan semakin besar 
-Ketika hambatan utk meninggalkan industri semakin tinggi maka persaingan akan semakin besar.
Apa sih manfaat dari Five Forces Model Porter ini?
-Model ini merupakan alat yang kuat utk analisis kompetitif di tingkat industri 
-Memberikan input yang berguna untuk melakukan Analisis SWOT

Segmentasi, Targeting dan Positioning


Segmentasi
Segmentasi pasar merupakan suatu aktivitas membagi atau mengelompokkan pasar yang heterogen menjadi pasar yang homogen atau memiliki kesamaan dalam hal minat, daya beli, geografi, perilaku pembelian maupun gaya hidup.
Kotler (2003) menyatakan:

“Market segmentation is the process of breaking a heterogeneous group of potential buyer into smaller homogeneous groups of buyer, that is with relatively similar buying characteristics or needs”

Selanjutnya Thompson (2000) menyatakan bahwa tantangan dalam pemasaran adalah untuk mengidentifikasi pasar potensial yang menguntungkan untuk dilayani karena jarang sekali satu program pemasaran dapat memuaskan pasar yang heterogen yang berbeda selera dan karakteristik untuk itu diperlukan segmentasi pasar.

Sementara itu Kotler, kartajaya, Huan dan liu (2003) menyatakan bahwa segmentasi adalah melihat pasar secara kreatif, segmentasi merupakan seni mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang-peluang yang muncul di pasar. Pada saat yang sama segmentasi merupakan ilmu (science) untuk memandang pasar berdasarkan variabel geografis, demografis, psikografis dan perilaku.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa segmentasi memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan. Segmentasi tersebut memiliki peran penting karena beberapa alasan; pertama, segmentasi memungkin perusahaan untuk lebih fokus dalam mengalokasikan sumber daya. Dengan membagi pasar menjadi segmen-segmen akan memberikan gambaran bagi perusahaan untuk menetapkan segmen mana yang akan dilayani. Selain itu segmentasi memungkin perusahaan mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai peta kompetisi serta menentukan posisi pasar perusahaan (Kotler, Kartajaya, Huan dan liu, 2003)

Kedua, segmentasi merupakan dasar untuk menentukan komponen-komponen strategi. Segmentasi yang disertai dengan pemilihan target market akan memberikan acuan dalam penentuan positioning. Ketiga, segmentasi merupakan faktor kunci untuk mengalahkan pesaing, dengan memandang pasar dari sudut yang unik dan cara yang berbeda dari yang dilakukan pesaing.
Tingkatan Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar dimulai dari mengidentifikasi mass market (pemasaran massal) (Thomson, 2000). Mass market ini terlalu beragam dan sulit untuk menetapkan target market dengan program pemasaran tunggal, dengan demikian pasar tersebut perlu disegmen menjadi kelompok-kelompok yang homogen.

starting point dari segmentasi adalah mass marketing. Didalam mass marketing program pemasaran dilakukan secara massal seperti distribusi massal, promosi massal dan lainnya atau dengan kata lain satu produk untuk semua. Akan tetapi mass marketing tidak selalu sukses dalam melayani pasarnya karena satu program pemasaran tidak bisa melayani pasar yang heterogen sehingga pelu dilakukan segmentasi, niche marketing (relung pasar) dan pasar individu (Kotler, 2003).

Holistic Marketing


holistik marketing kalau kita cari kemana-mana artinya ya tetap holistik tapi ada beberapa sumber yang mengatakan bahwa holistik itu adalah keseluruhan dan holistik marketing adalah ide dimana pemasaran merupakan segalanya, dikatakan bahwa organisasi yang sukses harus memiliki pendekatan secara menyeluruh pada pemasaran dimana semua bagian dari organisasi memfokuskan untuk bagaimana meningkatkan nilai tambah bagi pelanggan dan bagaimana mengkomunikasikan nilai tersebut kepada pelanggannya.
Ada juga yang menjelaskan mengenai konsep dari pemasaran menyeluruh ialah, konsep dimana para pemasar berusaha untuk meningkatkan kesadaran akan suatu kebutuhan agar didapat pendekatan yang lebih lengkap dan menyatu (kohesif) melebihi aplikasi konsep pemasaran secara tradisional. Konsep ini didasari pada pengembangan, desain, dan pengimplementasian dari program-program pemasaran, proses-proses, dan aktivitas-aktivitas yang disadari saling ketergantungan. Dan dari konsep ini terdapat 4 komponen penting:

Kamis, 21 April 2011

MAKALAH EKONOMI PEMBANGUNANPEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SEBAGAI ALTERNATIF SOLUSI PEMBANGUNAN EKONOMI


DEPARTEMEN ILMU EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Pembangunan ekonomi suatu Negara seringkali hanya diukur berdasarkan tingkat dan pertumbuhan GNI (Gross National Income) secara keseluruhan maupun perkapita. Semakin tingginya GNI (Gross National Income) suatu negara, maka semakin baik pula pembangunan ekonomi negara tersebut. Hal ini mendorong setiap negara, khususnya negara berkembang untuk menaikkan tingkat GNI (Gross National Income) dengan cara mengeksploitasi sumber daya alam yang mereka miliki dan meningkatkan industrialisasi. Pengejaran pertumbuhan ekonomi yang dilakukan, umumnya menghendaki hasil keuntungan yang diperoleh dalam jumlah yang besar dan waktu yang cepat. Seperti,  penebangan liar hutan secara massal, penangkapan ikan menggunakan bom atau zat kimia berbahaya, penambangan liar, maupun tindakan eksplotatif lainnya yang dapat meningkatkan pendapatan secara keseluruhan maupun perkapita (GNI), selain itu berkembangnya sektor industrialisasi juga dapat menimbulkan dampak yang serius bagi lingkungan seperti limbah pabrik, pencemaran udara, hingga efek pemanasan global.
Oleh karena itu dibutuhkan sebuah sistem pembangunan yang tidak hanya mengedepankan pengejaran pertumbuhan ekonomi saat ini, namun juga memikirkan pemenuhan kebutuhan dimasa yang akan datang (keberlanjutan pertumbuhan ekonomi dengan terjaganya sumberdaya alam), sistem ini disebut Pembangunan Berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan tidak saja berkonsentrasi pada isu-isu lingkungan. Lebih luas dari itu, pembangunan berkelanjutan mencakup tiga lingkup kebijakan pembangunan, yaitu pembangunan ekonomi, pembangunan social, dan perlindungan lingkungan.
1.2 Rumusan Masalah
  1. Apakah pengertian  pembangunan ekonomi suatu negara?
  2. Apakah implikasi pembangunan ekonomi khususnya di negara berkembang?
  3. Apakah solusi untuk menciptakan sistem pembangunan yang arif di masa yang akan datang?
1.3 Maksud dan Tujuan
  1. Mengidentifikasi definisi pembangunan ekonomi suatu negara.
  2. Mengidentifikasi implikasi pembangunan ekonomi khususnya dinegara-negara berkembang.
  3. Mengidentifikasi alternatif solusi bagi pembangunan dimasa yang akan datang.

Selasa, 19 April 2011

Contoh Makalah Kebudayaan Islam

BAB I
PENDAHULUAN

A.     LATAR BELAKANG
MUHAMMAD telah meninggalkan warisan rohani yang agung, yang telah menaungi dunia dan memberi arah kepada kebudayaan dunia selama dalam beberapa abad yang lalu. Ia akan terus demikian sampai Tuhan menyempurnakan cahayaNya ke seluruh dunia. Warisan yang telah memberi pengaruh besar pada masa lampau itu, dan akan demikian, bahkan lebih lagi pada masa yang akan datang, ialah karena ia telah membawa agama yang benar dan meletakkan dasar kebudayaan satu-satunya yang akan menjamin kebahagiaan dunia ini. Agama dan kebudayaan yang telah dibawa Muhammad kepada umat manusia melalui wahyu Tuhan itu, sudah begitu berpadu sehingga tidak dapat lagi terpisahkan.
Kalau pun kebudayaan Islam ini didasarkan kepada metoda-metoda ilmu pengetahuan dan kemampuan rasio, hal ini sama seperti yang menjadi pegangan kebudayaan Barat masa kita sekarang, dan kalau pun sebagai agama Islam berpegang pada pemikiran yang subyektif dan pada pemikiran metafisika namun hubungan antara ketentuan-ketentuan agama dengan dasar kebudayaan itu erat sekali. Soalnya ialah karena cara pemikiran yang metafisik dan perasaan yang subyektif di satu pihak, dengan kaidah-kaidah logika dan kemampuan ilmu pengetahuan di pihak lain oleh Islam dipersatukan dengan satu ikatan, yang mau tidak mau memang perlu dicari sampai dapat ditemukan, untuk kemudian tetap menjadi orang Islam dengan iman yang kuat pula. Dari segi ini kebudayaan Islam berbeda sekali dengan kebudayaan Barat yang sekarang menguasai dunia, juga dalam melukiskan hidup dan dasar yang menjadi landasannya berbeda. Perbedaan kedua kebudayaan ini, antara yang satu dengan yang lain sebenarnya prinsip sekali, yang sampai menyebabkan dasar keduanya itu satu sama lain saling bertolak belakang.

Kamis, 14 April 2011

Contoh Proposal Kewirausahaan

BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
            Pendidikan di masa sekarang ini merupakan kebutuhan pokok untuk menunjang keberhasilan di masa depan. Pendidikan juga menjadi tolak ukur berhasilnya suatu daerah atau negara pada umumnya. Pelajaran yang didapatkan di sekolah / perguruan tinggi belum mencukupi asupan – asupan ilmu kepada pelajar, mengingat bukan hanya hard skill yang ingin dikembangkan melainkan harus seiring sejalan dengan soft skill.
            Pelajaran yang didapat di sekolah / perguruan tinggi menurut kami belum efektif, mengingat banyaknya kuota siswa / mahasiswa di kelas sehingga ilmu yang ingin disampaikan kurang terserap secara keseluruhan. Kurangnya interaksi di kelas dengan metode yang monoton juga mempengaruhi keadaan pelajar dalam memahami pelajarannya. Mata pelajaran yang diberikan di sekolah juga bersifat general, dan kurangnya motivasi untuk belajar dari guru.

MANAJEMEN PEMASARAN ESSAI PENJUALAN INDIVIDU DAN PROMOSI PENJUALAN


PENDAHULUAN
                Penjualan individu dan promosi penjualan adalah salah satu dari banyak langkah yang dapat di tempuh dalam kegiatan pemasaran produk.Hal ini merupakan usaha dalam memastikan suatu produk benar-benar dapat terbeli oleh target pasar yang telah di rencanakan sebelumnya.Pada umumnya merupakan usaha dalam bentuk pengenalan dan kegiatan mempengaruhi konsumen dengan tujuan akhir seorang calon pembeli menjadi pembeli,seorang pembeli menjadi pelanggan,dan seorang pelanggan membeli lebih banyak.
                 Kegiatan penjualan individu dan promosi penjualan masing-masing memiliki cakupan yang terbatas.Oleh karena itu,produsen pada umumnya melakukan kombinasi dari banyak metode pemasaran yang ada tergantung kebutuhan pasarnya.
                Beberapa cakupan tersebut adalah waktu dan wilayahnya.Batasan lama waktu dan luas wilayah yang dapat di jangkau oleh suatu metode pemasaran.Penjualan individu misalnya,metode ini memiliki cakupan waktu dan wilayah yang cenderung sempit.Hal ini di sebabkan oleh metode penjualan individu yang umumnya mengharuskan interaksi langsung dengan konsumen pada waktu yang sangat terbatas dalam melakukan kegiatan pemasaran.
                Beberapa metode akan di kaji sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah kerangka berpikir yang unik dalam penerapan metode pemasaran dengan segala keterbatasannya.           dalam hal ini bagaimana sebuah keterbatasan ruang dan waktu dalam sebuah metode pemasaran dapat diatasi.Seiring dengan pertanyaan tersebut akan selalu ada perkembangan dalam usaha untuk mengatasinya,salah satunya adalah dunia maya.

RUMUSAN MASALAH
1) Menurut anda bentuk promosi mana (iklan,penjualan individu,dan atau promosi penjualan) yang paling efektif dilakukan perusahaan ? jelaskan dan berikan contoh !
2) Menurut anda apakah peran relasi publik penting ? jelaskan dan berikan contoh !




   

PERILAKU BIAYA:ANALISIS DAN PENGGUNAAN




TIPE-TIPE POLA PERILAKU BIAYA
            BIAYA VARIABEL
                        Biaya variable(variable cost) adalah biaya yang jumlahnya berubah secara proporsional terhadap perubahan aktivitas.jika tingkat aktivitasnya dilipatduakan,total biaya variabel juga akan berlipat dua.jika aktivitas naik 10% maka total biaya variabel akan  naik sebesar 10% juga.
                        Basis aktivitas. Suatu biaya bersifat variabel dikarenakan “sesuatu hal”.sesuatu hal tersebut adalah basis aktivitasnya.basis aktivitas adalah ukuran segala sesuatu yang menyebabkan  adanya biaya variabel.basis aktivitas disebut juga penggerak biaya atau pemicu biaya.beberapa basis aktivitas yang umum adalah jam tenaga kerja langsung  jam mesin unit yang di produksi dan unit yang dijual.basis aktivitas lain termasuk jumlah kilometer yang dijalani oleh tenaga penjualan,jumlah berat cucian yang diproses di hotel jumlah surat yang ditulis oleh sekretaris jumlah tempa tidur yang di rumah sakit.


BIAYA TETAP
            TIPE-TIPE BIAYA TETAP
                        Biaya tetap yang telah ditentukan berkaitan dengan investasi fasilitas,peraltan,dan struktur organisasi pokok dalam suatu perusahaan.
                        Dua faktor yang berkaitan dengan biaya tetap yang telah ditentukan adalah biaya tersebut bersifat jangka panjang.tidak dapat dikurangi menjadi nol meskipun jangka pendek tanpa mengganggu tingkat profitabilitas atau tujuan jangka panjang organisasi.meskipun kegiatan operasi di hentikan,biaya ini akan tetap terjadi.selama kondisi resesi perusahaan tidak akan memecat eksekutif kunci atau menjual fasilitas penting.struktur organisasi dan  fasilitas yang penting dijaga keutuhannya.biayauntuk merekrut mereka kembali akan jauh lebih besar daripada penghematan jangka pendek yang mungkin diperoleh.

ANALISIS REGRESI BERGANDA
                        Dalam diskusi sejauh ini,bahwa hanya ada satu faktor)hari rawat inap yang menjadi penggerak elemen biaya variabel dalam  biaya semivariabel.asumsi ini dapat diterima untuk beberapa tipe biaya semivariabel. Dalam beberapa situasi ada beberpa faktor yang menyebablan elemen biaya variabel dalam biaya semivariabel.sebagai contoh,biaya pengiriman mingkin tergantung pada unit yang dikiramkan dan berat dari unit tersebut.dalam situasi seperti ini diperlukan regresi berganda.regresi berganda adalah metode analitis yang digunakan apabila variabel dependen disebabkan oleh lebih dari satu faktor.meskipun menambahkan lebih banyak faktor atau variabel akan menambahkan kerumittan perhitungan tetapi prinsipnya sama dengan regresi kuadrat terkecil sederhana

                        Kemampuan untuk memprediksi bagaimana biaya akan berperilaku apabila ada perubahan aktivitas adalah hal yang sangat penting dalma pembuatan suatu keputusan dan fungsi manajemen lain.biaya diklasifikasikan menjadi biaya variabel biaya tetap dan biaya semivariabel.biaya semivariabel terdiri atas elemen biaya tetapmdan biaya variabel yang dapat disajikan dengan formula Y=a+bX dengan X sebagai aktifitas Y sebagai biaya dan b sebagai biaya variabel per unit aktivitas. Ada 3 metode untuk menganalisis biaya semi variabel yang mendasarkan pada catatan biaya dan biaya aktifitas yang telah terjadi. Ketiga metode tersebut adalah metode tinggi rendah pendekatan scattergraph dan pendekatan regresi kuadrat kecil. Metode timggi rendah adalah metode yang paling sederhana dan dapat digunakan untuk memperkirakan biaya tetap dan biaya veriabel secara cepat, tetapi memiliki kelemahan karena hanha mendasarkan pada dua titik saja. Pada umumnya metode regresi kuadrat kecil digunakan untu menentukan rumus biaya meskipun scattergraph juga dapat memberikan hasil yang bagus. Metode regresi kuadrat terkecil bersifat objektif dan berbagai macam statistik dapat diiperoleh dengan menggunakan program statistik. Meskipun menggunakan regresi kuadrat terkecil data tetap harus diplot untuk mengonfirmasikan bahwa hubungan tersebut sengguh linear

                        Manager menggunakan susunan biaya berdasarkan perilakunya untuk dasar pembuatan ke[utusan. Untuk menjawab kebutuhan ini, laporan laba rugi disusun berdasarkan format kontribusi. Format kontribusi mengklasifikasikan biya dalam laporan laba rugiberdasarkan perilakunya.

TANTANGAN SDM LOKAL DAN NASIONAL



Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi pada sumber daya manusia (SDM) dapat meningkatkan daya saing produk nasional di pasar global. Untuk dapat meningkatkan daya saing perlu dilakukan riset, penelitian, pengembangan, efesiensi produksi serta pengawasan mutu produk dalam negeri.
Jika saat ini belum ada SDM yang menguasai dua ilmu tersebut akan terjadi yakni kemungkinan tidak akan ada kemampuan dalam meningkatkan daya saing produk nasional, sehingga barang-barang impor bakal membanjiri pasar di dalam negeri.
Kemungkinan, peningkatan daya saing yang diperoleh produk nasional, akan memerlukan SDM negara lain yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut. Dengan demikian SDM lokal hanya menjadi pelengkap penderita, yang tidak memberikan kontribusi berarti dalam proses peningkatan daya saing produksi nasional.
Kalau di negeri sendiripun harus puas menjadi pelengkap penderita, sudah jamaknya jika SDM lokal tidak mampu menembus pasar kerja global. Inilah tantangan berat yang harus disikapi dengan sungguh-sungguh, dalam menghadapi globalisasi ekonomi yang berlangsung saat ini,
fenomena global identik dengan aktifitas perekonomian internasional, yang harus dijadikan sarana untuk menciptakan persaingan yang mendorong terbukanya perdagangan bebas.
Perlu dibangun kemandirian dalam menjawab tuntutan kualitas SDM untuk mendukung produk unggulan nasional. Sebab SDM yang unggul, diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi kontinuitas pembangunan nasional.






MSDM diperlukan untuk meningkatkan SDM dalam organisasi.Tujuannya untuk memberikan kepada organisasi satuan kerja yang efektif.Untuk mencapai tujuan ini, studi tentang MSDM akan menunjukkan bagaimana seharusnya perusahaan mendapatkan, mengembangkan, menggunakan, mengevaluasi & memelihara karyawan dalam jumlah (kuantitas) & tipe (kualitas) yang tepat.
Jadi, perlu kita ketahui seberapa penting kita untuk mengetahui cakupan-cakupan materi dalam MSDM dalam meningkatkan organisasi atau perusahaan. Cakupan Materi MSDM antara lain :
·         Memadukan budaya dan gaya Manajemen
·         De eewwsain Kerja
·         Strategi Rekruitmen dan Seleksi Staff
·         Orientasi dan Pelatihan
·         Penilainan Kerja
·         Kompensasi dan keuntungan
·         Isu Karir
·         Hubungan Tenaga Kerja dan Pihak Manajemen