BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Pendidikan di masa sekarang ini merupakan kebutuhan pokok untuk menunjang keberhasilan di masa depan. Pendidikan juga menjadi tolak ukur berhasilnya suatu daerah atau negara pada umumnya. Pelajaran yang didapatkan di sekolah / perguruan tinggi belum mencukupi asupan – asupan ilmu kepada pelajar, mengingat bukan hanya hard skill yang ingin dikembangkan melainkan harus seiring sejalan dengan soft skill.
Pelajaran yang didapat di sekolah / perguruan tinggi menurut kami belum efektif, mengingat banyaknya kuota siswa / mahasiswa di kelas sehingga ilmu yang ingin disampaikan kurang terserap secara keseluruhan. Kurangnya interaksi di kelas dengan metode yang monoton juga mempengaruhi keadaan pelajar dalam memahami pelajarannya. Mata pelajaran yang diberikan di sekolah juga bersifat general, dan kurangnya motivasi untuk belajar dari guru.
Untuk menuju tercapainya pribadi yang berkembang secara menyeluruh yang tidak hanya pada intelektual. Akan tetapi meliputi pada semua aspek. Perkembangan pelajar secara dinamis masih nampak bahwa gejala para pelajar belum mancapai prestasi belajar secara optimal, hal ini nampak antara lain : putus sekolah, tinggal kelas, lambat belajar, berprestasi rendah, kekurangan masyarakat terhadap hasil pendidikan, dan sebagainya. Demikian juga secara sosial ada kecenderungan pelaja belum memiliki kemampuan penyesuaian sosial secara memadahi. Sehubungan dalam hal itu, layanan bimbingan dirasakan sangat berperan dalam membantu proses sempurna diantaranya pendidikan peran guru.
Menurut A J Jones, bimbingan belajar merupakan suatu proses pemberian bantuan seseorang pada orang lain dalam menentukan pilihan dan pemecahan masalah dalam kehidupannya. Berangkat dari analisis masalah ini, dan pendapat diatas maka kami berinisiatif untuk membuka bimbingan belajar di Makassar. Namun yang akan membedakan kami dengan bimbingan belajar lainnya yaitu dengan menggunakan pendekatan yang lebih persuasif kepada pelajar dengan membangun suasana kekeluargaan, dan memberikan teori disertai dengan praktek lapangan. Dan kami pun akan memberikan kuota kepada pelajar yang kurang mampu untuk mengikuti bimbingan belajar, serta memberikan ruang kepada mahasiswa – mahasiswa untuk berlatih menyalurkan ilmu yang mereka pelajari di bangku perkuliahan. Keadaan sosial yang berkembang menjadi salah satu faktor yang melatarbelakangi kami untuk membuat bimbingan belajar ini.
Adapun analisis SWOT yang kami buat sebagai berikut :
Kekuatan ( Strength )
· Harga relatif terjangkau disemua kalangan
· Lokasi strategis dan mudah diakses
· Fasilitas yang menunjang kegiatan pembelajaran
· Tenaga pengajar yang muda, kreatif dan berkompeten dibidangnya
· Memiliki “life cycle” yang stabil dalam jangka panjang
· Metode pelajaran yang inovatif dan kreatif
· Punya link yang luas untuk setiap target pasar
· Memiliki kuota bagi pelajar yang kurang mampu
· Pelayanan yang baik
Kelemahan ( Weakness )
· Belum memiliki kepercayaan publik
· Waktu ajar yang perlu disesuaikan
· Belum memiliki sertifikat pengajar
· Belum memiliki cabang dan relasi yang luas
· Masih tahap awal pengembangan
Kesempatan ( Opportunity )
· Menjadi tempat bimbingan belajar yang berwawasan sosial
· Menjadi wadah bagi mahasiswa utnuk menyalurkan ilmu yang mereka miliki
· Menjadi salah satu bimbingan belajar terkemuka
Ancaman ( Threat )
· Pesaing yang telah memiliki segmen pasar yang luas
· Kurangnya animo pelajar untuk ikut bimbingan belajar
I.2. Tujuan
· Untuk mencerdaskan masyarakat khususnya dalam bidang ke-akuntansian
· Untuk membantu masyarakat yang kurang mampu dalam mengembangkan ilmu akuntansi
· Untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan bagi pelaksana kegiatan
· Untuk mewadahi mahasiswa dalam mengimplementaiukan tri darma perguruan tinggi
· Untuk menghasilkan output-output yang kompeten baik peserta, pengajar, dan pelaksana
I.3. Manfaat
· Mengembangkan soft skill mahasiswa
· Mempunyai pemahaman yang lebih dalam bidang akuntansi
· Membantu masyarakat yang kurang mampu untuk mendaptakan bimbingan belajar
· Dapat memberikan kesempatan kepada mahasiswa-mahasiswa untuk belajar mengembangkan bidang ilmunya
· Dapat melibatkan mahasiswa sebagai tenaga pengajar
BAB II
PEMASARAN
II.1. Wilayah Pemasaran : Kota Makassar
Kota metropolitan seperti Makassar, tentunya mengalami pembangunan yang sangat cepat. Seiring dengan hal tersebut, maka pendidikan sebagai faktor penunjang dari pembangunan itu harus di tingkatkan. Terutama pada beberapa sektor keilmuan yang masih di anggap sulit oleh sebagian besar masyarakat kita. Sebut saja, bidang keilmuan akuntasi.
II.2. Sasaran Konsumen : Semua kalangan, terkhusus untuk SMP, SMA dan Mahasiswa.
Lembaga kursus sebagai salah satu lembaga yang berperan dalam proses peningkatan sumber daya manusia yang ada di kota ini. Akan tetapi banyak lembaga kursus yang menelan biaya tinggi. Hal ini menjadi salah satu faktor penghambat bagi hampir setiap orang untuk menuntut ilmu khususnya pelajar dan mahasiswa yang belum berpenghasilan. Oleh karena itu, dengan patokan biaya yang rendah. Maka diharapkan bidang usaha ini dapat mengambil pasar pada usia ini.
II.3. Strategi Pemasaran :
i. Untuk membuat calon pembeli benar-benar mau membeli
Langkah ini kami ambil, dengan asumsi bahwa memberi adalah cara yang paling mudah untuk mendapatkan pelanggan. Dalam hal ini, pelanggan diberikan kebebasan untuk mengikuti kegiatan kursus secara gratis selama periode tertentu sebagai promosi awal. Kemudian, pada periode selanjutnya akan di kenakan pembayaran dengan diskon 50%. Dan selanjutnya, akan bertahap sampai dikenakan biaya penuh (pembayaran bertingkat).
ii. Untuk membuat setiap pembeli lebih sering membeli
Kami akan selalu berupaya untuk selalu mendapatkan masukan dan saran kepada setiap pelanggan kami. Dengan diselingi kegiatan promosi pada tertentu. Serta kegiatan - kegiatan inovatif lainnya.Dengan demikian kepuasan pelanggan akan terbentuk dengan aplikasi dari masukan dan sarannya yang sesuai dengan tujuan lembaga kursus.Hal ini akan menjaga loyalitas pelanggan terhadap lembaga kursus.
II.4. Persaingan usaha di wilayah sekitar
Persaingan usaha pada wilayah Abd.daeng sirua dan sekitarnya terbilang ketat pada umumnya.Namun usaha kursus dalam hal ini masih jarang ditemukan.Oleh karena itu hal ini dapat menjadi peluang besar bagi sebuah lembaga kursus untuk berdiri dan memberikan jasanya pada bidang keilmuan,khususnya ilmu akuntansi yang masih menjadi momok bagi sebagian besar masyarakat dan pelajar serta mahasiswa khususnya.
BAB III
ASPEK TEKNIS
III.1. Kapasitas Produk ( Jasa )
Untuk saat ini kami memiliki ruangan yang dapat memuat 24 siswa, 3 tenaga pengajar dan banyak pilihan jadwal dengan fasilitas yang akan kami lengkapi selanjutnya sesuai dengan kebutuhan.
III.2. Ketersediaan Fasilitas
Perencanaan kami dalam proposal ini ingin menyediakan fasilitas yang dapat menunjang pembelajaran, antara lain :
· Screen ( sudah ada )
· Kursi kuliah
· White board
· ATK
· LCD Proyektor
· Rak buku
· Buku – buku pelajaran
· Handbook / Modul
· Komputer
· Printer
· Modem
· Sound system kelas
· AC
III.3. SDM yang terlibat
Untuk beberapa bulan kedepan kami dari tim pelaksana akan membagi tugas sesuai dengan bidang ilmu kami masing – masing, diantaranya :
· Muhammad Yahya akan bertugas menjadi manajer bagian operasional dan SDM / Human Resource Department ( HRD ).
· Muhammad Zar akan bertugas menjadi manajer bagian pemasaran dan penyusunan strategi.
· Taufiq akan bertugas menangani keuangan perusahaaan dan mengatur administrasi dan mampu menjadi pengajar.
BAB IV
KEUANGAN
IV.1. Jenis – jenis pembiayaan
A. Pemasaran
· Papan Iklan Rp 500.000
· Pembuatan Brosur 200 lbr @ Rp 2.000 Rp 400.000
Total Rp 900.000
B. Sarana dan Prasarana
· Sewa Gedung Rp 5.000.000
· Kursi siswa 20 org @ Rp 300.000 Rp 6.000.000
· White board millenium 1 bh ukuran 60 X 90 cm Rp 675.000
· Proyektor 1 bh Rp 4.500.000
· AC 2.5 PK 1 bh Rp 4.700.000
· Meja tutor 1 bh Rp 500.000
· Kursi tutor 1 bh Rp 280.000
· Meja administrasi 1 bh Rp 500.000
· Komputer 1 set Rp 6.000.000
· Rak buku 1 set Rp 400.000
· Printer 1 bh Rp 700.000
· Modem 1 bh Rp 200.000
Total Rp 29.455.000
C. Operasional
· Kertas 1 rim Rp 20.000
· Biaya perawatan Rp 200.000
· Tinta printer Rp 35.000
· Tinta Spidol Rp 10.000
· Spidol 2 bh @ Rp 8.000 Rp 16.000
· Penghapus 2 bh @ Rp 3.000 Rp 6.000
· Fotocopy format jawaban dan soal-soal Rp 200.000
· Perlengkapan administrasi Rp 100.000
Total Rp 587.000
IV.2. Total Biaya
A. Pemasaran Rp 900.000
B. Sarana dan prasarana Rp 29.455.000
C. Operasional Rp 587.000
Total Rp 30.942.000
IV.3. Sumber Pembiayaan
Sumber pembiayaan sepenuhnya kami harapkan dari pihak Birokrat Universitas Hasanuddin dan kedepannya kami akan mengusahakan mencari investor yang bersedia untuk kerjasama dengan kami.
Lampiran :
Perkiraan Laba rugi / bulan
§ Pemasukan :
1. 15% x 60 siswa = 9 siswa (free ) Rp 0
2. 10% x 60 siswa = 6 siswa x ( 50% x Rp 100.000) Rp 300.000
3. 10% x 60 siswa = 6 siswa x ( 25% x Rp 100.000) Rp 450.000
4. 65% x 60 siswa = 39 siswa x Rp 100.000 Rp 3.900.000
Total 60 siswa Rp 4.650.000
§ Pengeluaran :
1. Biaya tentor 3 org @ Rp 360.000/bln Rp 1.080.000
2. Biaya listrik Rp 200.000
3. Biaya pemeliharaan Rp 300.000
4. Biaya tinta spidol Rp 10.000
Total Rp 1.590.000
§ Laba kotor = Rp 4.650.000 - Rp 1.590.000
= Rp 3.060.000 / bln
Kriteria – kriteria pembayaran iuran
Kami akan mengklasifikasikan jumlah pembayaran iuran siswa dengan kriteria sebagai berikut :
§ Pembayaran gratis ( ketentuan dan syarat berlaku) :
1. Pelajar SMA kelas 2 s/d 3
2. Penghasilan orang tua kurang dari Rp 1.000.000 dengan menyetor surat keterangan penghasilan orang tua
3. Punya semangat belajar yang tinggi
4. Disiplin dan tekun
§ Pembayaran dengan discount 50% :
1. Penghasilan orang tua Rp 1.000.000 s/d Rp 2.000.000
2. Rangking semester terakhir antara peringkat 1 s/d 5
§ Pembayaran dengan discount 25 % :
1. Penghasilan orang tua lebih dari Rp 2.000.000
2. Rangking semester terakhir antara peringkat 1 s/d 5
Paket pembayaran
§ Pembayaran 6 bulan ( [6 x Rp 100.000/bln]- Rp 500.000 Rp 500.000
§ Pembayaran per bulan Rp 100.000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar